British Columbia - Ledakan sebuah laptop disimpulkan
sebagai penyebab tewasnya seorang pria di wilayah British Columbia,
Kanada. Laptop meledak saat diletakkan di sofa dan api yang timbul
menjilat habis rumahnya.
Kejadian tragis tersebut membuat otoritas setempat, British Columbia Coroners Service memperingatkan agar warga tak sembarangan menaruh laptop sekaligus hati-hati saat mengoperasikannya.
Korban, seorang pria usia 56 tahun jadi orang pertama di British Columbia yang tewas akibat ledakan laptop. Laptop itu dibiarkan menyala di atas sofa. Sekitar 50 menit kemudian, laptop tiba-tiba meledak dan api yang ditimbulkan membuat rumah terbakar. Korban terjebak di rumahnya dan tewas dalam tragedi itu.
Kesimpulan itu disampaikan melalui investigasi cukup lama dari lembaga Coroner Service yang biasa menyelidiki sebab-sebab kematian orang.
"Laporan mengkonfirmasi bahwa laptop jadi sumber api. Laptop diletakkan di permukaan yang lunak dan investigator berhasil melacak sumber api berasal dari tempat di mana laptop diletakkan," tutur Jeff Dolan, juru bicara Coroner Service.
DIlansir Canadian Press dan dikutip detikINET, Kamis (27/8/2009), publik pun dinasehati agar mengoperasikan laptop di permukaan yang keras. Sebab permukaan lembut bisa mempersulit aliran udara di ventilasi yang ujung-ujungnya membuat laptop overheat dan berisiko meledak.
Selain itu juga agar publik memperhatikan mengenai baterai lithium ion yang kadang bermasalah. Sebab dalam investigasi, laptop yang jadi 'tersangka' merupakan versi produk Hewlett Packard yang dulu di-recall terkait baterai lithium ion yang berpotensi meledak.
Kejadian tragis tersebut membuat otoritas setempat, British Columbia Coroners Service memperingatkan agar warga tak sembarangan menaruh laptop sekaligus hati-hati saat mengoperasikannya.
Korban, seorang pria usia 56 tahun jadi orang pertama di British Columbia yang tewas akibat ledakan laptop. Laptop itu dibiarkan menyala di atas sofa. Sekitar 50 menit kemudian, laptop tiba-tiba meledak dan api yang ditimbulkan membuat rumah terbakar. Korban terjebak di rumahnya dan tewas dalam tragedi itu.
Kesimpulan itu disampaikan melalui investigasi cukup lama dari lembaga Coroner Service yang biasa menyelidiki sebab-sebab kematian orang.
"Laporan mengkonfirmasi bahwa laptop jadi sumber api. Laptop diletakkan di permukaan yang lunak dan investigator berhasil melacak sumber api berasal dari tempat di mana laptop diletakkan," tutur Jeff Dolan, juru bicara Coroner Service.
DIlansir Canadian Press dan dikutip detikINET, Kamis (27/8/2009), publik pun dinasehati agar mengoperasikan laptop di permukaan yang keras. Sebab permukaan lembut bisa mempersulit aliran udara di ventilasi yang ujung-ujungnya membuat laptop overheat dan berisiko meledak.
Selain itu juga agar publik memperhatikan mengenai baterai lithium ion yang kadang bermasalah. Sebab dalam investigasi, laptop yang jadi 'tersangka' merupakan versi produk Hewlett Packard yang dulu di-recall terkait baterai lithium ion yang berpotensi meledak.
Sumber: inet.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar