SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA!!!!!!!!!!!!

Senin, 04 Februari 2013

Bagaimana Cara Merakit Tower Crane?

Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu didalam pelaksanaan pekerjaan struktur.



Mengenai proses pengadaannya, biasanya pendatangan Tower Crane ini sendiri berasal dari seorang pemborong. Dan seperti halnya seorang pemborong, tower Crane ini disewakan dengan sebuah harga yang didalamnya sudah terlingkup elemen biaya kirim (transportasi sampai ke lokasi), metode (pemasangan dan pembongkaran) serta pemulangan (transportasi sampai ke tempat nya semula). Yang lebih simple lagi adalah mobil crane yang bisa dibawa kemana saja. Berikut tahap-tahap perakitan sampai pembongkaran Tower Crane:



Cara Merakit/ Memasang


Sebelum dilakukan pemasangan tower crane, harus disiapkan pondasi dari semen yang dicor, berukuran panjang 4 m, lebar 4 m, dan kedalaman 2 m. Pada bagian dasar pondasi ditanamkan Fine Angle dari besi cor berkualitas tinggi, yang berfungsi untuk memperkokoh pondasi.

Fondasi Tower Crane sebelum di cor
 Fixing Angle
Base Section Tower Crane

Setelah fondasi selesai dibuat, perlu waktu 1 minggu untuk menunggunya menjadi keras dan kering, sebelum diinstal keseluruhan rangkaian alat tersebut. Dan Tower crane akan berdiri dan di ‘baut’ dengan pondasi untuk menjaga stabilitasnya, kemudian dihubungkan dengan bagian menara (tower) penopang tower crane tersebut.

Dalam pemasangan tower crane ada 2 cara :
Apabila tidak lebih tinggi dari 200 kaki, maka langsung dapat dirakit bagian per-bagian menggunakan pertolongan sebuah mobile-crane.
Jika crane yang dirakit lebih tinggi harus menggunakan proses ” self assembly “.

Bagian-bagian tower crane biasanya didatangkan ke area konstruksi menggunakan trailer.



 Mobilisasi segmen Tower Crane dengan Trailer
Adapun langkah perakitan, pertama menggunakan bantuan mobile crane untuk merakit bagian-bagian jib dan machinery arm, dan menempatkan elemen-elemen horizontal tersebut pada konstruksi tiang (mast), setinggi kurang lebih 12 meter. Kemudian, dilanjutkan dengan menambahkan counterweights. Konstruksi tiang (mast), ditambah ketinggiannya dari kondisi dasar. Untuk mencapai ketinggian maximum, konstruksi tiang ini tumbuh satu per satu bagian (segmen).
Pemasangan Jib
Segment mast akan dimasukkan untuk penambahan ketinggian

Dengan menggunakan alat yang disebut atau climbing frame, pemasangan diawali dengan menggantungkan beban pada bagian jib, untuk menyeimbangkan counterweights yang dipakai. Kemudian slewing unit dilepaskan dari kepala tiang. Sebuah peralatan hidrolik pada top climber akan mendorong slewing unit ke atas, sejauh sekitar 6 meter. Kemudian, pemasangan crane mengangkat satu segmen (section) tiang berukuran tinggi 6 meter dan memasukannya dalam celah yang dibuka oleh climbing frame tadi. Begitu segmen ini berhasil disambungkan, berarti crane sudah menjadi lebih tinggi 6 meter.

Kebanyakan tower crane dirakit untuk mencapai ketinggian yang diinginkan, sejak pertama alat tersebut dirakit dan digunakan. Kemudian, alat tersebut akan tumbuh semakin tinggi bersamaan dengan tumbuhnya bangunan yang sedang dibangun. Dan jika struktur yang dibangun sangat tinggi, maka tower crane dapat juga dihubungkan pada bangunan, untuk mendapatkan tambahan kestabilan.

Sehingga dapat disimpulkan, dalam meninggikan crane, tower crane akan membangun dirinya sendiri sampai ketinggian yang dikehendaki. Setelah tersusun 4 section di atas 1 section dipasanglah sabuk, yakni besi penghubung tower crane dengan bangunan yang fungsinya untuk menjaga kestabilan tower crane. Panjang sabuk sekitar 7 meter dan dipasang sekitar 3 buah pada setiap sectionnya. Sabuk dipasang pada setiap 20 meter antara satu section dengan section yang lainnya.



Pembongkaran tower crane

Apabila pekerjaan telah selesai dan sudah waktunya untuk membongkar crane tersebut. Tahapan pembongkaran tower crane adalah kebalikan dari pemasangannya. Mula-mula hooke akan melepaskan bagian section terakhir, sehingga timbul ruang kosong antara slewing dengan section ke 2 terakhir dan teleskop diturunkan perlahan-lahan hingga menyatu dengan section berikutnya. Kemudian hooke melepaskan section berikutnya, sehingga timbul slewing dengan section ke 3 terakhir. Proses ini dilakukan terus menerus hingga slewing menyatu dengan section 1.

Dengan bantuan mobil crane, tower crane dilepaskan satu per-satu. Dimulai dari hoist dilepaskan 3 buah terlebih dahulu, setelah itu jib beserta perlengkapannya dilepaskan. Berikutnya, counter jib dilepaskan beserta perlengkapannya. Tower crane menjadi bentuk ( I ) kembali. Top head dan slewing dilepaskan dengan mobil crane, dilanjutkan dengan teleskop, section 1 hingga basic master. Setelah selesai pembongkaran hanya menyisakan pondasi tower crane, selanjutnya dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk mengambil fine angel yang akan digunakan kembali untuk mendirikan tower crane berikutnya.

Sumber: http://putrasaimima.blogspot.com/2011/06/cara-merakit-tower-crane.html

1 komentar: